About Us! - Dalam beribadah, ikhlas itu merupakan hal yang paling utama untuk diterapkan, dan hal inipun sangat ditekankan oleh Rasulullah S.A.W, dikarenakan ikhlas itu mencerminkan ketawadhu'an seseorang kepada rabbnya yaitu Allah S.W.T.
Seperti yang kita ketahui, bahwasanya definisi dari ikhlas sendiri adalah memberikan atau mengerjakan sesuatu tanpa mengharapkan imbalan dan balasan, murni dikerjakan dengan ketulusan dan kelapanagan jiwa seseorang.
Namun, bagaimana dengan mengharap pahala saat ibadah? Bukankah itu dapat menghilangkan rasa ikhlas?
Nah, untuk menjawabnya, mungkin penjelasan dari tiga tingkatan ikhlas dalam beribadah berikut dapat menjelaskannya :
1. Tingkat Terendah
Yang pertama ada tingkatan ikhlas terendah atau disebut juga dengan tingkatan dunya. Yaitu tingkatan ikhlas dimana kita beramal kepada Allah S.W.T agar diberi kemuliaan oleh Allah di dunia dan diselamatkan dari marabahaya, seperti contohnya jika kita membaca dan mengamalkan surat al-waqiah tujuannya agar dimudahkan rezeki kita. Maka inilah yang disebut dengan tingkatan ikhlas yang paling rendah.
2. Tingkatan Pertengahan
Yang kedua ada tingkatan pertengahan, atau disebut juga dengan tingkatan wustha. Yaitu tingkatan ikhlas, dimana seseorang mengerjakan amalan-amalan sholehnya karena ia mengharapkan pahala dan takut akan siksa. Maka inilah tingkatan ikhlas yang kedua.
3. Ikhlas tingkat tinggi
Dan yang terakhir ada tingkatan tertinggi daro semua tingkatan ikhlas, yaitu tingkatan 'ulya. Pada tingkatan ini seseorang beribadah kepada Allah S.W.T. tak lagi mengharapkan apapun, maksudnya ia hanya ingin melakukan semua amalan sholehnya hanya untuk menjunjung tinggi perintah Allah dan memenuhi haknya sebagai hamba, tanpa mengharapkan imbalan surga ataupun neraka.
Nah, mungkin itulah 3 tingkatan ikhlas yang harus kita ketahui, untuk menela'ah sejauh mana kita dapat menerapkan keikhlasan dalam beribadah, apakah masih ditingjatan terendah ataukah ditingkatan tertinggi.
Untuk lebih jelasnya lagi mungkin sobat bisa merujuk kembali kepada sumbernya yaitu kitab 'umdatul murid syarah jauharah tauhid halaman 139 sampai dengan 140.
Baca Juga :
Yakin kamu nggak mau jadi penulis? Mungkin 3 alasan ini bisa mengubah pola pikirmu untuk segera mengambil pulpenmu dan mulai menulis
Ini dia 2 jenis prosa yang harus anda ketahui!
Ini dia 3 jenis puisi yang harus anda ketahui!
Yakin kamu nggak mau jadi penulis? Mungkin 3 alasan ini bisa mengubah pola pikirmu untuk segera mengambil pulpenmu dan mulai menulis
Ini dia 2 jenis prosa yang harus anda ketahui!
Ini dia 3 jenis puisi yang harus anda ketahui!
0 komentar: