About Us! - Dewasa ini, dengan
kemajuan teknologi yang semakin membludak, Al-Qur’an digital semakin hari
semakin banyak digunakan umat islam didunia, baik itu dalam bentuk aplikasi di
smartphone, mushaf portable, ataupun dengan menggunakan pen digital, dan tentu
saja kita tahu bahwa membaca Al-Qur’an itu berbeda dengan membaca buku pada umumnya,
kita tak bisa langsung membacanya, tentu ada adab-adab yang terlebih dahulu
kita perhatikan sebelum kita membacanya, karena itu merupakan kalamullah, Lalu,
apakah jika kita membaca Al-Qur’an digital ada adab yang juga perlu
diperhatikan seperti membaca Al-Qur’an pada umumnya?
Beberapa ulama
berpendapat, adab-adab yang disunnahkan saat membaca Al Quran yang berbentuk
buku juga disunnahkan dalam membaca Al Quran bentuk digital, baik ketika akan
dan saat membacanya. Sedangkan terkait waktu, membaca Al-Qur’an tidak memiliki
batasan atau larangan waktu tertentu untuk membacanya,tak seperti halnya dengan
sholat wajib dan sunnah.
Berikut beberapa
adab dalam membaca Al Quran:
1. Niat
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ
وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ
فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها
أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
Artinya:
“Sesungguhnya setiap amalan
tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.
Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan
Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang
dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Luruskan niat,
karena setiap amal perbuatan yang kita lakukan tergantung pada niatnya, karena Allah
akan segera menghitung pahala perbuatan baik saat perbuatan itu baru diniatkan,
sedangkan untuk perbuatan mungkar, Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan
menghitung niatan buruknya itu sebagai dosa sampai ia benar-benar melakukannya.
2. Berwudhu
Seperti halnya membaca
Al-Qur’an berbentuk buku, membaca Al-Qur’an digital pun disunnahkan dalam
keadaan suci jasmaniah. Oleh sebab itu ulama menyunnahkan untuk berwudhu
terlebih dahulu sebelum membaca Al-Qur’an. Sebagian ulama juga menyunahkan
untuk membersihkan mulut dengan siwak atau bahan semisalnya sebelum membaca Al
Quran.
Nah jika, kita
ingin membaca Al Quran di tengah-tengah aktivitas, alangkah lebih baiknya jika
kita mengambil air wudlu terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas tersebut.
3. Di tempat yang bersih
Memang saat ini
Al-Qur’an dapat dengan mudah di bawa kemana saja dan kita pun dapat membacanya
dimana pun kita berada, saat sedang naik kendaraan umum misalnya, atau di ruang
tunggu saat mengantri, di halte busway, di stasiun kereta, dan sebagainya.
Namun, tetap saja kita harus mempertimbangkan tempat yang bersih saat membacanya,
karena membaca Kitabullah di tempat yang bersih adalah sunnah dan lebih besar
fadhillahnya.
4. Membaca ta’awudz
“Apabila kamu
membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan
yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)
Dari ayat itulah
sebagian ulama menyatakan bahwa membaca ta’awudz saat mengawali membaca Al
Qur’an adalah sunnah, maka alangkah baiknya kalau kita ingin membaca Al-Qur’an,
maka kita harus memulainya dengan ta’awudz, ya, karena memang tak ada lagi
tempat yang paling kekal untuk berlindung kecuali disisi Allah Subhanahu Wa
Ta’ala.
5. Membaca basmallah
Seperti yang kita
tau bahwa setelah baca ta’awudz, maka lanjutannya adalah membaca basmallah
sebelum memulai membaca setiap surah, atau saat kita memulai membaca Al-Qur’an,
sementara dipertengahan surah, sebagian Ulama ada yang berpendapat bahwa hanya
disunnahkan membaca ta’awudz tanpa perlu basmallah.
6. Khusyu’ dan Tadabbur
“Ini adalah
sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)
Dari makna ayat
tersebut dapat kita simpulkan, bahwa dalam membaca Al-Qur’an kita harus berlaku
khusyu’ dan juga mencoba mentadabburi (merenungkan) isi kandungan disetiap
ayatnya, bukan hanya sekedar membaca saja.
7. Tenang (tidak
terburu-buru)
Maka untuk bisa
mentadabburi isi kandungan disetiap ayat Al-Qur’an, maka kita disunnahkan untuk
membaca Al Quran dengan hati dan pikiran yang tenang dan tidak terburu-buru. Karena
dengan begitu kita juga bisa memperhatikan bacaan kita, baik itu hukum tajwid
ataupun makharijul hurufnya.
8. Tartil
Sebagaimana
diperintahkan oleh Allah Ta’ala, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Salam
membaca Al-Qur’an dengan tartil, tidak lambat, tetapi juga tidak cepat. Beliau
membacanya satu per satu kalimat, sehingga satu surah dibaca sedikit lebih lama
daripada dibaca biasa.
Maka demikianlah adab-adab dalam membaca Al-Qur’an yang
harus kita ketahui baik itu dalam bentuk buku ataupun digital, dan kita juga
harus selalu memperhatikannya dan menjalankannya, karena
Al-Qur’an itu merupakan kalamullah yang mulia kedudukannya, dan semoga saja
jika kita mau memperhatikan adab-adab membacanya, mungkin saja ia kelak bisa
menjadi penyelamat kita dari pedihnya azab yang akan menimpa kita.
Semoga
Allah melimpahkan rahmatnya kepada kita.
Baca Juga :
Yakin kamu nggak mau jadi penulis? Mungkin 3 alasan ini bisa mengubah pola pikirmu untuk segera mengambil pulpenmu dan mulai menulis
Yuk! Bareng-bareng kita ngulik Cita Rasa Mie Geurutee dan keindahan alamnya!
Apa jadinya sih kalau kita berlebihan dalam bercanda? Ini dia hal yang perlu kamu hindari Ketika bercanda bersama temanmu.
Yakin kamu nggak mau jadi penulis? Mungkin 3 alasan ini bisa mengubah pola pikirmu untuk segera mengambil pulpenmu dan mulai menulis
Yuk! Bareng-bareng kita ngulik Cita Rasa Mie Geurutee dan keindahan alamnya!
Apa jadinya sih kalau kita berlebihan dalam bercanda? Ini dia hal yang perlu kamu hindari Ketika bercanda bersama temanmu.
0 komentar: