Seperti yang
kita ketahui sebelumnya bahwa wilayah aceh merupakan wilayah yang kental dengan
syari’at islamnya, Namun seiring berjalan nya waktu syari’at islam tersebut
seolah-olah mulai memudar atau mulai diabaikan di kalangan masyarakatnya.
Hal yang belum
pernah terdengar ataupun belum pernah terjadi sebelumnya pun, kini sudah
menjadi hal yang sangat lumrah dikalangan masyarakatnya, bahkan tak jarang
sebagian dari mereka menganggap hal tersebut sebagai kebutuhan bagi kehidupan
mereka sehari-hari.
Seperti
budaya pacaran misalnya, hal ini merupakan hal yang baru yang belum pernah
terjadi di kalangan orang-orang terdahulu, namun sekarang hal ini bisa dengan
mudah kita jumpai di tempat umum seperti jalan raya, di tempat wisata, bahkan
di sekolahpun hal ini bisa dengan mudah kita temukan.
Media sosial
pun ikut memegang peranan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan di dalam
masyarakat, khusus nya bagi kalangan anak-anak, maupun bagi kalangan kaum
remaja, mereka dengan mudah bisa mengakses informasi yang ingin mereka ketahui
di media sosial, hal ini tentunya akan sangat berguna dan sangat membantu jika
mereka menggunakan nya murni untuk
mencari informasi-informasi yang bermanfaat bagi mereka.
Akan tetapi
lain halnya jika mereka menggunakan atau memanfaatkannya untuk hal-hal yang
bisa membodohkan mereka, pornografi misalnya, hal ini tentu akan memicu dampak
negatif yang sangat besar bagi masadepan masyarakat indonesia, terkhususnya
aceh. Dan di karenakan hal ini pula perbuatan-perbuatan yang tidak kita inginkan
seperti prostitusi, ataupun perbuatan-perbuatan tercela lain nya akan bisa
dengan mudahnya meraja lela ataupun berkembang biak di kalangan masyarakat
kita.
Perkembangan
zaman dan kecanggihan zaman seperti sekarang ini tentunya tidak akan mampu kita
hentikan, namun kita bisa meminimalisirkan dampak negatifnya dengan menerapkan
pengetahuan-pengetahuan agama yang mendalam kepada generasi-generasi yang akan menjadi penerus kita kelak.
Hal ini bisa
di mulai dari unit terkecil yaitu keluarga, keluarga memegang peranan penting
terhadap perilaku, pengetahuan, kebiasaan, dan akhlak seseorang dimasa yang
akan mendatang.
Seorang anak
pasti akan lebih banyak menghabiskan waktunya bersama keluarganya di bandingkan
dengan hal yang lain nya, dia tentunya akan banyak belajar atau memperhatikan
dan meniru perbuatan-perbuatan yang terjadi di dalam keluarganya, karena mereka
itu merupakan hal yang terdekat baginya.
Bisa di
bilang keluarga itu merupakan pondasi dasar dalam pembentukan karakter seorang
anak, jika keluarganya mencerminkan “akhlakul
karimah” atau akhlak yang baik tentu sang anak akan menjadi seseorang yang
mempunyai kepribadian yang baik, meskipun dia
berteman dengan orang-orang yang bisa dikatakan rusak akhlak nya, dia
tentunya tidak akan terpengaruh dengan kelakuan teman-temannya tersebut. Dan
hal ini hanya bisa di wujudkan jika seseorang tersebut memiliki keluarga yang
menanamkan nilai-nilai dasar keimanan, serta mencontohkan perilaku-perilaku
yang baik dalam bersosial dan bermasyarakat.
Sekolah
maupun lembaga pendidikan lainnya juga akan sangat membantu dalam pembentukan
karakter seseorang, namun disini pula seseorang bisa menimbulkan
persepsi-persepsi dan pemikiran-pemikiran yang sifatnya salah, jika sekolah
maupun lembaga pendidikan tersebut semata-mata hanya mengajarkan hal-hal yang
berkaitan dengan duniawi, dan tidak dilandasi dengan ilmu-ilmu agama yang
berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan A-Hadist dimana kedua hal inilah yang
merupakan pedoman bagi kita dalam berkahidupan.
Jika
keluarga dan lembaga pendidikan bisa berkerja sama dalam hal pembentukan
pribada ataupun pembentukan karakter seseorang, tentu kerusakan pada
massyarakat tidak akan terjadi seperti sekarang ini, dan juga akan sangat
membantu dalam menyelesaikan ataupun mengurangi masalah-masalah dan
krisis-krisis moral yang akan semakin memburuk di kemudian hari.
Jadi,
apasalahnya jika mulai dari sekarang kita berbenah untuk memperbaiki keadaan
negeri kita di masa mendatang, dimulai dari kita sendiri hingga bisa
mempengaruhi khalayak ramai, atau setidaknya
kita bisa mempengaruhi atau memperbaiki perilaku orang-orang di sekitar kita
terlebih dahulu.
Tentunya
untuk menjadikan generasi penerus kita kedepan menjadi manusia yang memiliki
akhlak-akhlak yang terpuji, dan menjadi referensi ataupun panutan bagi
masyarakat-masyarakat di belahan bumi lainnya.
Namun, jika
hal ini dibiarkan terus berkelanjutan tentunya negeri kita akan menjadi
rusak, bahkan bisa menjadi cemo’ohan bagi negeri negeri
lainnya.
Selaku warga
negara indonesia, aceh khususnya, kita tentu tidak ingin hal yang sudah terjadi
sebelumnya,agar tidak terulang kembali di masa yang akan mendatang.
Maka
daripada itu marilah kita memulai untuk berbenah selagi kita masih memiliki
waktu, dan umur yang mash bisa membantu, untuk mengubah keadaan kita yang sudah
melenceng cukup jauh dari yan namanya agama, yang padahal hal inilah yang sedang kita kumpulkan di dalam
dunia, agar bisa dipertanggung jawabkan di akhirat kelaknya.
0 komentar: