About Us!- Sebagai seorang penulis, seringkali saya merasa bahwa menulis sebuah cerita yang panjang seperti halnya novel adalah pekerjaan yang memakan banyak waktu, apalagi disamping kesibukan saya sebagai mahasiswa tahap akhir, yang sibukannya lebih dari orang KPU ketika pemilu, rasanya menulis sebuah cerita ataupun novel yang panjang merupakan hal yang mustahil untuk dilakukan.
Namun seolah sudah terikrar di dalam batin, seorang penulis itu akan terus menulis bagaimanapun keadaannya, ya, saya tetap mencoba untuk menyelesaikan apa yang sudah sedari dulu saya mulai, dan Alhamdulillah, naskahnya selesai dalam satu bulan, ya, meskipun belum dipublish tapi setidaknya ceritanya sudah selesai dan juga tertata rapi.
Nah, mungkin di luar sana ada calon-calon penulis yang bertanya " Bagaimana cara menyelesaikan sebuah novel dalam sebulan?", well, mungkin kali ini About Us! akan membagikan 6 cara rahasianya, buruan ambil kertas dan pena, jangan lupa dicatat ya!
1. Ubah ide cerita jadi premis
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah ide cerita menjadi sebuah premis, sebuah premis dalam cerita merupakan panduan bagi penulis agar tidak tersesat dalam cerita yang ditulisnya. Nah, bagaimana cara membuat sebuah premis?
Dalam membuat sebuah premis sebenarnya ada 4 unsur utama yang harus dipenuhi yaitu:
- Karakter ( Who): termasuk karakterisasi dan juga kejadian awal yang membuat protagonis bergerak menjalankan cerita, atau istilah kerennya " inciting incident ".
- Tujuan Tokoh ( What ): hal yang ingin dicapai oleh protagonis.
- Halangan Tokoh ( But ): hal utama yang menghalangi tokoh mencapai tujuannya.
- Resolusi ( How ): kondisi atau situasi akhir yang dialami oleh protagonis. Sederhananya, apakah protagonis berhasil atau tidak dalam mencapai tujuannya? Dalam keadaan apa dan bagaimana ia menyelesaikannya?
Premis kemudian harus bisa dibuat menjadi satu kalimat singkat yang menggambarkan keseluruhan kejadian yang dialami tokoh, dengan rumus : Karakterisasi dan inciting incident, keinginan atau tujuan dari tokoh, halangan yang dijumpai sang tokoh, resolusi akhir yang dituai oleh si tokoh.
2. Buat Character Chart
Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat skema karakter. Maksudnya untuk masing-masing karakter utama memiliki alur ceritanya sendiri, kita bisa memulainya dengan karakteristik penting seperti nama, motivasi, tujuan, konflik, dan epifani karakter, yang panjangnya sekitar satu paragraf, jadi nggak usah panjang-panjang.
Sinopsis karakter untuk tahap ini tidak perlu terlalu sempurna. Karena mungkin kita akan kembali mengubahnya saat pengembangan adegan demi adegan dalam novel yang sedang kita tulis. Tapi setidaknya sinopsis yang ditulis dapat membantu kita untuk lebih memahami karakter agar sesuai dengan apa yang ada dalam cerita.
Contoh sinopsis karakter bisa berupa:
“ Sam adalah seorang wartawan berusia tiga puluh tujuh tahun yang diberhentikan dari pekerjaannya setelah sebelas tahun ia bekerja. Dia telah menikah dengan Tina sedari dia berumur dua puluh tahun dan memandang Tina sebagai pasangan idealnya. Dia berjuang dengan keadaan penganggurannya, terutama karena Tina yang merupakan seorang wanita karir yang baru-baru ini mendapat promosi jabatan. Keadaan rumah tangganya mulai terancam oleh kondisi kecumburuan Sam dengan kesuksesan Tina dalam berkarier yang kian hari kian membesar. Ketika Tina memilih untuk pergi, dia kemudian terbebani dengan kebutuhannya dan juga tangungjawab untuk menjaga dan menafkahi kedua buah hatinya. Sam tak sanggup, dan akhirnya dia sadar bahwa kecemburuannya kepada Tina telah menjebaknya kedalam situasi bodoh yang harus dijalaninya, dia pun menyesal dengan kepergian wanita pujaannya itu.”
3. Menyusun outline
Kemudian hal selanjutnya yang harus kita lakukan adalah menyusun outline atau point dari cerita, Outline yang baik adalah yang menggambarkan titik-titik penting dalam cerita. Outline adalah kerangka cerita yang belum diberi daging dan baju. Namun meskipun telanjang, gambaran cerita sudah lengkap dan siap untuk di garap. Outline yang baik juga bisa dijadikan sebagai pengukur seberapa lebar area cerita yang ingin anda kembangkan. Kita bisa memulainya dengan menuliskan beberapa hal yang ingin kita bahas di dalam sipnopsis, point yang ingin kita kembangkan dari sang tokoh, ataupun isi dari bab dan chapter yang ingin anda tulis, tak perlu panjang lebar, cukup poin penting yang ingin disampaikannya saja.
4. Pilih sudut pandang
Selanjutnya adalah memilih sudut pandang, seperti yang kita ketahui bahwa sudut pandang merupakan cara pengarang untuk menempatkan posisinya atau posisi karakter utama di dalam ceritanya, baik sebagai orang pertama yang umumnya menggunakan kata ganti ‘aku’ atau ‘saya’, ataupun sudut pandang orang ketiga, yang umumnya menggunakan kata ganti ‘dia’ atau sebuah ‘nama’ dari karakter utama.
5. Memulai menulis
Tahapan selanjutnya adalah memulai menulis, jika ide sudah terkumpul, pun dengan premis dan outline yang mantap, maka tulislah ceritamu, baik dengan mengikuti pola yang sudah kita rangkai sebelumnya ataupun dengan mengaran bebas cerita anda, ya, karena selai kualitas tulisan kita juga memerlukan yang namanya kuantitas, tulislah cerita tanpa berpikir untuk mengeditnya, jika sudah mentok, lihat lagi ke pola yang sudah kita rangkai.
6. Lakukan self-editing
Setelah menulis tentunya kita harus mengedit, dalam tahapan inilah semua skill penulisan kita harus dikerahkan, mengapa? Karena dalam tahapan ini kita tak lagi perlu memusingkan konten apa yang ingin kita tulis, kita hanya perlu fokus pada pengeditan cerita, hasilnya tak perlu sama dengan pola yang sudah kita tulis sebelumnya, kita bisa menciptakan hasil baru seperti yang kita inginkan, namun alangkah baiknya jika kita megikuti pola, karena itu akan membuat cerita kita menjadi tertata dan tak bercabang. Hehe.. malah kayak iklan Pantene.
Nah, itulah beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita ingin menulis novel, yang insyallah cerita kalian bakalan kelar dalam waktu sebulan.
PESAN BURUAN!! |
Sudah terbit!! Buku antalogi puisi perdana saya yang sudah diterbitkan oleh Guepedia. Tunggu apa lagi buruan Pesan langsung disini!! |
Baca Juga :
Menikamati Pesona Masjid Agung Sebagai Landmark Kota Meulaboh
This is 4 Reason why you have to visit Blang Padang as your traveling destination!
Ini dia alasan kenapa kamu harus punya laptop ASUS VivoBook Pro F570!
0 komentar: