Mungkin kalian berpikiran bahwa sepertinya membuat puisi itu mudah, namun Kenyataannya banyak yang harus kita perhatikan agar puisi kita mudah dipahami oleh pembaca dan menarik untuk dibaca. Lalu, gimana sih cara membuat sebuah puisi yang baik dan benar? Berikut penjelasannya :
1. Tentukan Tema dan Judul
Yang pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan tema dan judul, ketika kita menulis sebuah puisi pilihlah satu tema yang kita sukai untuk dijadikan sebagai acuan dalam membuat puisi, tujuannya agar puisi kita lebih menarik. Namun tak dapat dipungkiri bahwa tema puisi itu ada banyak sekali. Maka, kita harus memilih sebuah tema yang benar-benar unik agar puisi kita berbeda dan menarik.
Setelah temanya benar-benar kita tentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan judul dari puisi kita, dan judul tentunya harus selaras dengan tema puisi tersebut. Misalnya temanya soal kerinduan, maka judulnya harus mencerminkan temanya, seperti misal "Perihal rindu yang kubenci".
2. Menentukan Kata Kunci
Langkah yang kedua adalah menentukan kata kunci, setelah kita menentukan teman dan judul maka hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah menentukan kata kunci dan kemudian mengembangkan kata tersebut. Jika kamu telah benar-benar menemukan sebuah tema, misalnya tadi temanya kerinduan, maka selanjutnya adalah menemukan kata kunci yang berkaitan dengan keadaan tersebut. Apabila kata kunci sudah dirasa cukup untuk memulai membuat puisi, maka kita hanya tinggal mengembangkannya dalam kalimat atau larik puisi yang sedang kita tulis. Misalnya kita menulis satu kata kunci untuk digunakan dalam satu larik. Atau bisa saja, satu kata kunci tersebut bisa dikembangkan menjadi satu bait.
3. Menggunakan Gaya Bahasa
Langkah menulis puisi selanjutnya adalah dengan menggunakan gaya bahasa. Puisi yang baik tentunya tak selalu ditulis secara explicit, ataupun jujur, tentunya puisi kita harus diperkaya dengan gaya bahasa, baik itu majas perbandingan atau majas metafora. Yang jelas kita tak bisa menulis puisi kita secara langsung, dan mentah.
4. Kembangkan Puisi Seindah Mungkin
Langkah yang terakhir adalah mengembangkan semua step diatas menjadi sebuah puisi yang indah. Dari kata, disusun menjadi larik, baru kemudian menjadi bait puisi. Dan tugas kita adalah mengembangkannya menjadi sebuah puisi yang utuh dan penuh dengan makna. Dan kita harus ingat, bahwa puisi tidaklah sama seperti sebuah artikel. Puisi harus ringkas, padat, sekaligus indah. Pilihlah diksi yang sesuai untuk mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang padat.
Namun, ada tiga unsur yang sangat penting yang berkaitan dengan kata dan larik dalam menulis puisi, yaitu:
- Kata adalah satuan rangkaian bunyi yang ritmis atau indah, atau yang merdu.
- Makna kata bisa menimbulkan banyak tafsir.
- Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan.
Nah, setelah mengikuti langkah-langkah membuat puisi tadi, maka berikut puisi yang akan dihasilkan sebagai contohnya karya dari mbah Sapardi Djoko Damono :
Pada Suatu Hari Nanti
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari
Baca Juga :
Ini dia 3 tempat ngopi yang harus kamu jejali kalo berkunjung ke Meulaboh, Aceh Barat!
Ibadah mengharapkan pahala tidaklah mengurangi keihklasan kita, benarkah begitu? Simak penjelasannya berikut ini!!
Taukah kamu bahwa karakter seseorang itu dapat dilihat dari jenis musik kesukaannya? Berikut 10 aliran musik serta karakteristik pendengarnya yang harus kamu ketahui!
Ini dia 3 tempat ngopi yang harus kamu jejali kalo berkunjung ke Meulaboh, Aceh Barat!
Ibadah mengharapkan pahala tidaklah mengurangi keihklasan kita, benarkah begitu? Simak penjelasannya berikut ini!!
Taukah kamu bahwa karakter seseorang itu dapat dilihat dari jenis musik kesukaannya? Berikut 10 aliran musik serta karakteristik pendengarnya yang harus kamu ketahui!
0 komentar: