About Us!- Kegiatan tulis-menulis bagi sebagian orang merupakan
hal yang melelahkan, apalagi jika kita membahas perihal novel, tentu itu akan menguras
banyak waktu dan juga ide, menulis novel tidaklah semudah menuliskan puisi
ataupun sebuah cerpen, menulis novel itu lebih sepertii sebuah tantangan bagi
kebanyakan penulis karena cerita-cerita di setiap partnya harus
berkesinambungan, dengan sebuah cerita besar, misalnya di dalam sebuah novel
sang pengarang menceritakan tentang seekor kelinci, maka dia akan menceritakan
semua hal tentang kelinci itu dari dia kecil hingga dia tutup usia.
Tentu bukanlah sebuah
hal yang mudah, karena disitu akan dibutuhkan begitu nayak ide untuk di
ceritakan, nah, agar penulisan novel sobat semuanya tertata dengan rapi, baik
itu ceritanya, plotnya, atau gagasan utamannya itu menarik, mungkin sobat bisa
mengikuti beberapa langkah di bawah ini.
Pertama, pancing pembaca dengan menyuguhkan konflik pada paragraf pembuka, banyak yang bilang bila suatu konflik itu tidak ada dalam suatu cerita maka
dapat dipastikan kalau sebuah cerita itu
tidak ada nyawanya. Dan bila suatu konflik itu sangat kuat, otomatis ceritanya akan
menarik pula, apalagi jika kita meletakkan konflik pada paragraf
pembuka novel atau cerita,wah, tentu ini akan menarik kuat
perhatian pembaca..
Kedua, Kembangkan
karakter tokoh novel yang sobat
punya. Karena ini akan membantu para pembaca untuk memvisualkan karakter, baik itu dengan mendesripsikan penampilan,
tingkah laku atau
pemikiran tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Misalnya Andri merupakan seorang pemuda desa yang lugu
dan tak banyak bicara.
Ataupun kita bisa
mendetailkan lagi, bagaimana cara dia berbicara atau cara dia berjalan, namun
ada hal yang perlu diingat juga bahwa ada sebagian pembaca yang tak suka
terlalu detail mengetahui tentang karakter di dalam sebuah novel yang di abaca.
Detail tapi jangan terlalu mendetail.
Ketiga, kita harus memperhatikan
sudut pandang penulisan cerita. Misalnya kita
berperan sebagai orang pertama (protagonis) dengan kata ganti
aku, saya, kami, atau kita. Maka sepanjang cerita kita harus tetap penulisannya dari sudut pandang
orang pertama. Atau dengan menggunakan
sudut pandang orang ketiga. misalnya ia,
dia, mereka, -nya, dan sebagainya. Maka penulisannya harus tetap pada sudut pandang
tersebut.
Keempat, Buat
dialog yang langsung menjelaskan pada
masalah,
jangan terlalu berputar-putar, karena itu akan membuat dialog karakter kita terasa hambar. Misalnya, “ hai, kamu apa kabar?” ujarnya, “ aku
baik,” jawabku, “kamu?”, “aku baik,” ujarnya lagi, maka tuislah dialog yang
penting-penting saja.
Kelima, Tetapkan
setting cerita didalam
novel. Baik itu berupa
tempat ataupun waktu.
Setting waktu sendiri dapat
terdiri dari hari, tanggal, siang, malam, minggu, bulan, pagi, sore, tahun,
dekade dan sebagainya.
Sedangkan setting tempat dapat berupa lokasi seperti kota
atau desa; keadaan lingkungan seperti bersih, kotor; suasana seperti ramai,
lengang; cuaca seperti panas, dingin, dan lain-lain.
Deskripsikan setting yang penting saja yang
mendukung pengembangan cerita novel Anda. Deskripsi harus menarik dua atau
lebih indra sehingga pembaca dapat ikut mengalami apa yang tokoh cerita alami. Misalnya disebuah jalan, yang lengang, dengan cuaca
terik yang membakar kulit, ia berdiri di sisi seberang jalan.
Baca Juga :
Yakin kamu nggak mau jadi penulis? Mungkin 3 alasan ini bisa mengubah pola pikirmu untuk segera mengambil pulpenmu dan mulai menulis
Yuk! Bareng-bareng kita ngulik Cita Rasa Mie Geurutee dan keindahan alamnya!
Ternyata 3 hal sederhana ini dapat membantumu lebih mudah menghafal Al-Qur'an lho!
Yakin kamu nggak mau jadi penulis? Mungkin 3 alasan ini bisa mengubah pola pikirmu untuk segera mengambil pulpenmu dan mulai menulis
Yuk! Bareng-bareng kita ngulik Cita Rasa Mie Geurutee dan keindahan alamnya!
Ternyata 3 hal sederhana ini dapat membantumu lebih mudah menghafal Al-Qur'an lho!
Keenam, atur
plot dengan baik dan
teratur, misalnya nenek bersikeras tinggal di rumah, tidak mau
berobat di rumah sakit karena tak mau merepotkan orang yang bukan keluarganya. Plot didalam cerita
tentunya harus mengandung unsur sebab akibat. misalnya nenek yang tidak mau merepotkan orang
yang bukan keluarganya menjadi penyebabnya ia enggan berobat. Inilah yang disebut
plot.
Plot yang berkembang dalam cerita tentu akan membuat pembaca membolak-balik
halaman untuk mencari tahu apa yang akan terjadi sebelum atau selanjutnya. Karena orang ingin melihat lebih jauh
sebab-akibat sebuah kejadian dalam cerita. Alur cerita yang memiliki sebab akibat atau
alur yang berangkat dari satu atau beberapa sebab menuju satu atau beberapa
akibat atau sebaliknya disebut plot.
Ya, plot adalah inti novel yang wajib
diperhatikan. Plot adalah inti dari cara membuat novel yang baik dan benar.
Bila plotnya tertata baik dan logis, maka pembaca akan suka pada novel Anda.
Ketujuh, Mengarahkan
klimaks. Klimaks merupakan
titik balik atau puncak cerita.
Ia adalah bagian yang paling dramatis dari sebuah cerita. Klimaks, akan terjadi ketika protagonis memahami
apa yang sebaiknya dilakukan, atau
menyadari tindakan terbaik apa yang seharusnya diambil. Ketegangan yang
mengganggu protagonis mengharuskan protagonis mengambil tindakan terbaik yang
berujung pada konflik akhir atau klimaks.
Kedelapan, Menulis
ending novel. Kita dapat menulis ending dengan cara terbuka atau tertutup. Apabila endingnya ditulis dengan cara tertutup maka akhir cerita yang menunjuk pada
penyelesaian masalah yang sudah tuntas. Sedangkan ending terbuka adalah ending
yang konfliknya belum sepenuhnya selesai dan membuka peluang untuk berbagai
penafsiran dari pembaca.
Kesembilan, Terakhir
adalah membuat Judul novel yang Menarik. Sebenarnya tidak ada standar baku
dalam membuat judul novel. Intinya adalah tidak panjang. Pendek dua atau tiga
kata. Dan harus keliatan cantik, menarik, menyentuh atau menggugah perhatian pembaca.
0 komentar: